Menurut data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN, akhir-akhir ini temperatur suhu di beberapa wilayah di Pulau Jawa menurun. Hal ini disebabkan oleh fenomena alam Cold Front. Apa itu fenomena Cold Front? Menurut LAPAN, fenomena ini bisa terbentuk dari pergerakan monsun timuran Australia yang memiliki suhu dingin.
Fenomena ini kemudian berbenturan dengan udara hangat yang berasal dari barat. Ini disebabkan karena keberadaan vorteks dan Dipole Mode negatif yang berasal dari Samudra Hindia. Hal tersebut bisa meluas dan tertahan oleh eksistensi awan dingin tebal yang persisten menyelimuti daratan.
Vorteks merupakan pusaran angin yang mempunyai radius puluhan kilometer. Fenomena tersebut terjadi akibat dari pembentukan tekanan rendah yang terpusat di atas lautan maupun daratan. Sedangkan Dipole Mode negatif merupakan pendinginan suhu permukaan laut di wilayah perairan Hindia sebelah barat.
Fenomena Dipole Mode negatif hanya akan berlangsung dalam waktu yang cukup singkat, yaitu sekitar bulan Juli sampai Agustus saja. Walaupun begitu, suhu harian di wilayah tersebut akan mengalami fluktuasi. Dimana hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah pemanasan permukaan bumi yang menerima radiasi dari matahari.
Salah satu faktor penyebab terjadinya fluktuasi suhu harian ditentukan oleh panas laten dari keberadaan posisi awan. Namun dibandingkan tahun lalu, kondisi penurunan suhu permukaan di daratan Jawa Barat dan Jawa Tengah terlihat berdasarkan prediksi suhu permukaan.