Jam Buka :

Senin - Jumat 07.30-16.00

Telepon :

(021) 4892802

Apa Yang Dimaksud Dengan The Cosmic Microwave Background Radiation?

Apakah sebelumnya Anda pernah mendengar istilah the cosmic microwave background radiation? Apakah Anda sudah pernah mendengar namun sudah mulai lupa? Nah, marilah kita simak melalui ulasan berikut ini.

 

The Cosmic Microwave Background Radiation

 

The cosmic microwave background radiation (radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik) yang dapat disingkat CMB yaitu cahaya tertua dan juga terjauh yang bisa diamati di alam semesta. Akan tetapi, sebelum cahaya tersebut muncul, terdapat Big Bang yang dipercaya paling awal muncul dalam alam semesta.

Meskipun demikian, cahaya tersebut bukan termasuk cahaya yang dapat Anda lihat tanpa menggunakan bantuan alat. Untuk jenis cahaya yang bisa Anda lihat dapat diartikan sebagai cahaya tampak, namun terdapat beberapa jenis cahaya lainnya. 

Nah, sementara definisi gelombang mikro yaitu jenis yang cahaya yang mirip dengan sinar X dimana dapat dimanfaatkan sebagai alat pemeriksa tulang yang retak maupun patah dan bisa juga berperan sebagai gelombang radio yang tentunya dapat mendengarkan musik di mobil.

Awal mula terbentuknya CMB diketahui terdapat cahaya yang sangat energik yaitu cahaya sinar X. Namun, seiring berjalannya waktu, energi tersebut menghilang secara perlahan dan kini berubah menjadi gelombang mikro yang energinya jauh lebih rendah.

Jadi, CMB merupakan suatu cahaya yang berasal dari terbentuknya alam semesta. Pada waktu itu, alam semesta sangat padat, panas serta terdapat partikel dengan jumlah yang sangat banyak atau bisa disebut proton dan elektron. Pada saat cahaya telah sampai ke suatu partikel, maka muatan listrik akan mengarahkan cahaya ke arah yang berbeda.

Seiring berjalannya waktu, alam semesta menjadi dingin dan mengembang. Hingga suatu ketika alam semesta sudah dingin, pada saat itulah proton dan elektron mulai membentuk sebuah atom hidrogen serta  keduanya akan saling mengikat satu sama lain.

Namun, atom-atom tersebut tidak mempunyai muatan listrik, sehingga mereka tidak akan merubah cahaya dengan cara seperti proton dan elektron. Cahaya dapat melalui mereka serta dapat melewati alam semesta seakan-akan mereka tidak ada.

Pasalnya, alam semesta mendingin dalam tahap yang sama dan bersifat menyeluruh. Artinya, proses tersebut telah terjadi dalam waktu yang sama pula. Jadi, akan sangat cepat cahaya dapat menjangkau jarak yang sangat jauh. Perlu Anda ketahui, cahaya tersebut berjalan sampai saat ini.

Cahaya CMB akan selalu ada dalam alam semesta namun tidak bisa melakukan perjalanan jauh jika atom pertama belum terbentuk. Diketahui, cahaya CMB hadir setelah 380.000 tahun setelah Big Bang hadir.

Memang sangatlah lama waktu terbentuknya Big Bang dengan hadirnya CMB, namun karena alam berusia lebih dari 14 milyar tahun, peristiwa tersebut terjadi pada saat alam semesta masih berusia yang sangat muda.

Menurut teori Big Bang, awal mula alam semesta terbentuk sangatlah panas serta dipenuhi dengan kandungan radiasi. Ketika alam semesta mulai mendingin dan mengembang, radiasi tersebut akhirnya dilepaskan.

Siapa yang menyangka bahwa CMB ditemukan secara tidak terencana. Dua ilmuwan dari Amerika yang meliputi Arno Penzias dan Robert Wilson, memanfaatkan teleskop gelombang mikro sebagai pengamatan sinyal ekstra ke arah mana pun mereka memusatkan antena.

Dan mereka pun beranggapan bahwa sinyal tambahan diakibatkan oleh adanya kesalahan dalam teleskop mereka. Selain itu, mereka juga beranggapan bahwa terdapat kotoran burung pada antena mereka. 

Pada saat itulah awal mula mereka menemukan karena adanya suara kosmik serta terdapat radiasi kosmik. Hingga pada akhirnya, mereka pun baru menyadari bahwa orang pertama kali yang mendeteksi CMB menggunakan teori Big Bang adalah mereka sendiri. Dan mereka juga segera mempublikasikan penemuannya ke seluruh dunia termasuk ilmuwan-ilmuwan lain yang memang mereka juga sama-sama melakukan pengamatan.

Demikianlah ulasan yang membahas the cosmic microwave background radiation.  Sebenarnya, banyak ilmuwan-ilmuwan yang mencoba melakukan pengamatan guna mencetak penemuan pertama, namun penemuan tersebut telah diketahui lebih dulu oleh Arno Penzias dan Robert Wilson. 

 

Mereka pun akhirnya memperoleh penghargaan Nobel Fisika di tahun 1978. Dari hal tersebut menjadikan para ilmuwan lainnya mengirimkan beberapa teleskop ke luar angkasa guna memperoleh gambar dari dari CMB sebagai pengamatan lanjut.

Didukung Oleh :

Artikel Lainnya