Jam Buka :

Senin - Jumat 07.30-16.00

Telepon :

(021) 4892802

Pusat Sains Antariksa

Aktivitas Matahari, Lingkungan Antariksa, Gangguan Orbit Satelit, Geomagnet dan Magnet Antariksa, Dinamika Ionosfer, Dinamika Atmosfer Tengah dan Atas Ekuator, dan Peringatan Dini Sistem Komunikasi Radio HF

VISI

MENJADI SENTRA INFORMASI YANG PROFESIONAL TENTANG FENOMENA DIRGANTARA DAN PEMANFAATANNYA PADA MASYARAKAT

MISI

  • Melaksanakan pemantauan, penelitian, dan pengembangan terpadu tentang perubahan kondisi lingkungan antariksa (space weather) meliputi aktivitas matahari, hujan meteor, variasi geomagnet, dan variasi ionosfer serta dampaknya pada orbit satelit dan lingkungan bumi.
  • Melaksanakan penelitian dan pengembangan tentang pemanfaatan pengetahuan matahari, lingkungan antariksa, geomagnet, dan ionosfer, terutama berkaitan dengan orbit satelit, perubahan iklim, telekomunikasi, dan penentuan posisi.
  • Mengembangkan pemodelan kopling magnetosfer-ionosfer-atmosfer dan model gelombang atmosfer atas daerah ekuator Indonesia.
  • Mengembangkan perekayasaan peralatan sains dirgantara, sistem basis data dan jaringan komunikasi data.
  • Memasyarakatkan dan melaksanakan pelayanan hasil penelitian dan aplikasinya kepada pengguna dan stakeholder.

PROGRAM UTAMA

  • Penelitian aktivitas matahari sebagai sumber energi dan gangguan.
  • Penelitian orbit satelit, gangguan orbit satelit dan sampah antariksa.
  • Penelitian dan pengembangan magnet antariksa dan pemodelan medan geomagnet regional.
  • Penelitian ionosfer regional dan propagasi gelombang radio.
  • Penelitian dan pengembangan model dan dinamika atmosfer atas regional Indonesia.
  • Pengembangan instrumentasi dan basis data.

TUGAS

Melaksanakan penelitian dan pengembangan sains antariksa serta pemanfaatannya

FUNGSI

  1. Penelitian dan pengembangan pengetahuan matahari, orbit satelit, dan lingkungan antariksa serta pemanfaatannya
  2. Penelitian dan pengembangan pengetahuan geomagnet, seismo-elektromagnet, dan magnet antariksa serta pemanfaatannya
  3. Penelitian dan pengembangan pengetahuan dinamika ionosfer dan telekomunikasi serta pemanfaatannya
  4. Penelitian dan pengembangan instrumentasi pengamatan dan basis data antariksa serta pemanfaatannya
  5. Pembinaan teknis dibidang sains antariksa
  6. Pelaksanaan kerjasama teknis di bidang sains antariksa

Pusat Sains antariksa terdiri atas :

  1. Bidang Matahari dan antariksa
  2. Bidang Geomagnet dan Magnet Antariksa
  3. Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi
  4. Bidang Teknologi Pengamatan
  5. Subbagian Tata Usaha
  6. Kelompok Jabatan Fungsional

Bidan Matahari dan Antariksa

Tugas : melaksanakan penelitian dan pengembangan pengetahuan matahri, orbit satelit, lingkungan antariksa serta pemanfaatannya, dan peyiapan bahan pelaksanaan kerjasama teknis dibidangnya.

Bidang Geomagnet dan Magnet Antariksa

Tugas ; Melaksanakan penelitian dan pengembangan pengetahuan geomagnet, seismo-elektrogeomagnet, magnet antariksa serta pemanfaatannya, dan penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama teknis dibidangnya.

Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi

Tugas : Melaksanakan penelitian dan pengembangan pengetahuan dinamika ionosfer, telekomunikasi serta pemanfaatannya, dan penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama teknis dibidangnya.

Bidang Teknologi Pengamatan

Tugas : Melaksanakan penelitian dan pengembangan instrumentasi pengamatan, basis data antariksa serta pemanfaatannya, dan penyiapan bahan pelaksanaan kerja sama teknis dibidangnya.

FASILITAS DAN AKTIVITAS

  • PENGEMBANGAN DAN PEMODELAN AKTIVITAS MATAHARI . Aktivitas matahari mempunyai beberapa periodisitas, terutama sekitar 11 tahun. Pada saat matahari aktif banyak gangguan pada cuaca antariksa. Untuk mengantisipasi adanya gangguan tersebut diperlukan suatu prakiraan aktivitas matahari yang akurat, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Layanan informasi aktivitas matahari untuk analisis dampaknya terhadap cuaca antariksa, lingkungan bumi dan orbit satelit adalah bilangan sunspot dan prakiraannya.
  • PENGEMBANGAN PEMODELAN GANGGUAN ORBIT SATELIT. Model gangguan orbit satelit merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem informasi satelit yang sasaran akhirnya pemberian layanan informasi satelit dan gangguan orbit serta space debris.
    Pengembangan sistem informasi orbit satelit yang menghimpun semua program dan model gangguan orbit satelit dalam suatu sistem informasi terpadu (mengintegrasikan software tracking satelit, basis data elemen orbit dan software aplikasi), sehingga dapat dikeluarkan informasi tentang keberadaan satelit suatu saat, kemungkinan gangguan, dan simulasi orbit satelit, khususnya satelit-satelit yang berkaitan dengan kepentingan Indonesia atau melintasi Indonesia.
  • PENGEMBANGAN PEMODELAN MEDAN MAGNET BUMI REGIONAL. Pemodelan Medan Magnet Bumi Regional bertujuan untuk mengetahui prakiraan variasi harian medan magnet bumi regional di Indonesia guna menentukan prekursor gempa bumi dan mengetahui karakteristik gangguan geomagnet di Indonesia. Informasi awal anomali dan prekursor gempa bumi, informasi aktivitas geomagnet untuk mendukung survey geologi dengan instansi terkait. Hal tersebut dilaksanakan sebagai pencegahan dan minimisasi akibat negatif aktivitas geo dan space magnet terhadap ionosfer dan lingkungan bumi.
  • PENELITIAN IONOSFER REGIONAL DAN PROPAGASI GELOMBANG RADIO. Penelitian ionosfer di atas Indonesia perlu dilakukan karena terletak di daerah lintang rendah dan anomali. Karakter lapisan ionosfer di daerah tersebut mempunyai keunikan tersendiri yang berbeda termasuk, terhadap propagasi gelombang radio. Spektrum frekuensi yang dipengaruhi lapisan ionosfer meliputi pita (band) HF, VHF, dan UHF, yang digunakan sebagai sarana komunikasi dan penentuan posisi berbasis satelit. Iregularitas lapisan ionosfer di daerah lintang rendah dan anomali akan mempunyai dampak yang berbeda pula terhadap sistem komunikasi radio, satelit dan penentuan posisi berbasis satelit. Wilayah-wilayah yang belum terjangkau sarana komunikasi masih mengandalkan komunikasi radio HF sebagai alternatif sarana komunikasinya. Untuk itu LAPAN telah melaksanakan pelatihan manajemen frekuensi dan teknis komunikasi radio. Kegiatan pelatihan ini sebagai sarana sosialisasi hasil litbang LAPAN ke masyarakat, khususnya tentang ionosfer dan propagasi gelombang radio.
  • PEMODELAN ATMOSFER ATAS REGIONAL. Tujuan dari kegiatan pemodelan ini adalah untuk mendapatkan model atmosfer atas (daerah di atas stratosfer meliputi mesosfer, mesopause, lower thermosphere dan upper thermosphere) regional di sektor Indonesia. Sasaran kegiatan ini adalah diperolehnya model atmosfer atas yaitu model atmosfer netral daerah ekuator, model ionosfer lintang rendah dan model kopling atmosfer-ionosfer. Model atmosfer netral dapat digunakan untuk mendukung misi peluncuran satelit mikro dan monitoring perubahan atmosfer dan iklim global. Model ionosfer lintang rendah bermanfaat untuk peningkatan akurasi prediksi parameter komunikasi radio dan koreksi ionosfer dalam penentuan posisi berbasis satelit. Model kopling atmosfer-ionosfer dapat digunakan untuk prediksi gangguan komunikasi radio dan sebagai indikator fenomena di atmosfer bawah (angin, petir), gangguan alam (gempa bumi, letusan gunung berapi) dan aktivitas manusia seperti pemanasan global.
  • PENGEMBANGAN INSTRUMENTASI DAN BASIS DATA . Program ini bertujuan mengembangkan instrumentasi pemantau parameter dirgantara dan mewujudkan sistem basis data dirgantara dan sistem komunikasi data. Kegiatan-kegiatannya : Peningkatan kuantitas dan kualitas perolehan data bertujuan mewujudkan sistem pencatat data yang mampu merekam dan memproses parameter-parameter yang dikehendaki, untuk diamati secara otomatis dan Pengembangan jaringan dan basis data bertujuan mewujudkan sistem basis data dirgantara dan peningkatan kualitas jaringan informasi parameter atmosfer, ionosfer, geomagnet, matahari, dan lingkungan antariksa, sistem peringatan dini tentang perubahan iklim dan lingkungan atmosfer Indonesia serta gangguan telekomunikasi radio, navigasi, dan penentuan posisi berbasis satelit.

Didukung Oleh :

Artikel Lainnya