Jam Buka :

Senin - Jumat 07.30-16.00

Telepon :

(021) 4892802

Reaksi Elektrolisis: Pengertian dan Proses Terjadinya Reaksi Sel Elektrolisis

Dalam keseharian kita, ada beberapa benda yang mampu menghasilkan arus listrik karena adanya perubahan kimia. Hal ini disebut dengan reaksi elektrokimia karena terjadi pada sel elektrokimia. Perlu Anda tahu bahwa sel elektrokimia juga dikenal dengan istilah sel elektrolisis. Apa yang dimaksud dengan elektrolisis?

Elektrolisis merupakan salah satu aplikator dari sel elektrokimia untuk mengubah energi listrik menjadi reaksi kimia secara spontan. Elektrolisis ini biasanya digunakan untuk penyepuhan logam supaya tidak mudah berkarat. Dalam kasus ini misalnya aplikator penyepuhan perak pada peralatan rumah tangga. 

Pengertian Sel Elektrolisis

Sumber Arus. e- e- – + Anoda. Katoda. Terjadi reaksi. OKSIDASI. Terjadi reaksi. REDUKSI. Elektroda. Elektrolit.

Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang memiliki energi listrik untuk menjalankan reaksi redoks yang tidak spontan. Jadi reaksi dari sel elektrolisis atau reaksi elektrolisis adalah reaksi dari penguraian zat dengan menggunakan arus listrik. Zat yang dapat diurai dapat berbentuk cairan, larutan, atau padat. Sedangkan arus listrik yang digunakan adalah aliran searah (DC). 

Prinsip kerja sel elektrolisis ini adalah menghubungkan kutub negatif dari sumber arus searah ke katode dan kutub positif ke anode. Sehingga sel elektrolisis ini akan terjadi overpotential yang akan menyebabkan reaksi reduksi dan oksidasi yang tidak spontan dapat berlangsung.

Reaksi sel elektrolisis pada lelehan senyawa ionik biasanya melibatkan reaksi redoks yang lebih sederhana. Hal ini terjadi karena tanpa adanya air, kation pun akan direduksi di katode dan anion akan dioksidasi di anoda. 

Namun, apabila reaksi sel elektrolisis berlangsung dalam sistem larutan, akan ada beberapa reaksi redoks yang akan bersaing. Jadi reaksi sel elektrolisis akan cenderung lebih kompleks. Perlu Anda ketahui bahwa  sel elektrolisis tersusun dari elemen berikut ini:

  1. Sumber listrik penyuplai arus searah (DC). Contohnya baterai.
  2. Anode sebagai tempat terjadinya reaksi oksidasi.
  3. Katode sebagai tempat terjadinya reaksi reduksi.
  4. Elektrolit sebagai zat yang menghantarkan listrik. 

Proses Terjadinya Reaksi Sel Elektrolisis

Setelah mengetahui pengertian elektrolisis dan sel elektrolisis, lalu bagaimana proses terjadinya reaksi sel elektrolisis tersebut? 

Proses elektrolisis dimulai dari arus listrik yang dialirkan searah dari sumber tenaga listrik. Elektron-elektron dari kutub negatif ini akan dialirkan menuju ke katode. Aliran ini akan mengakibatkan ion-ion positif seperti Na+ dalam lelehan NaCL tertarik ke katode. Ion ini pun akan menyerap elektron untuk tereduksi menjadi Na yang lebih netral. 

Disamping itu, ion-ion negatif CL dalam lelehan akan tertarik ke anode di bagian kutub positif. Ion ini akan teroksidasi menjadi gas Cl₂ yang lebih netral dengan cara melepas elektron. Elektron ini lah kemudian akan dialirkan anone dan diteruskan ke kutub positif  yang memiliki sumber tegangan listrik. 

Ada tiga ciri utama yang bisa Anda kenali pada proses sel elektrolisis sebagai berikut:

  1. Ada ion bebas dalam sebuah larutan elektrolit. Ion bebas ini kemudian akan menerima atau memberikan elektron untuk dialirkan melalui larutan. 
  2. Ada sumber arus DC dari luar, contohnya adalah baterai.
  3. Sel elektrolisis memiliki dua elektroda, yakni katoda dan anoda. 

Nah, itulah pengertian dan proses terjadinya reaksi sel elektrolisis. Anda mungkin banyak menemukan proses reaksi elektrolisis di kehidupan sehari-hari. Misalnya reaksi elektrolisis digunakan untuk membuat gas oksigen, hidrogen, atau gas klorin di laboratorium. Selain itu juga digunakan untuk proses penyepuhan logam mulia, seperti emas, perak, dan nikel.  

Didukung Oleh :

Artikel Lainnya