Jam Buka :

Senin - Jumat 07.30-16.00

Telepon :

(021) 4892802

Apa yang Dimaksud dengan HSCode dalam Impor Ekspor

Dalam dunia perdagangan terdapat sebuah istilah yang perlu Anda ketahui yaitu HS Code atau disebut juga Harmonized System Code. Perdagangan yang melibatkan antara negara satu dengan negara lainnya adalah ekspor impor.

Oleh karena itu, dibutuhkan adanya proses HS Code untuk mempermudah proses menyesuaikan kategori barang yang akan di jual di perdagangan internasional. HS Code sendiri memiliki dua jenis yaitu SITC ( Standard International Trade Classification) dan Harmonized System Code.

Sebelum Anda perlu mengetahui apa yang dimaksud HS Code? Yuk kita simak bersama penjelasannya mengenai hal tersebut.

Pengertian HS Code

HS Code merupakan cara untuk mengelompokan barang yang akan diekspor dengan kategori tertentu, disusun dengan sistematis dan terstruktur. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses impor dan ekspor, HS Code berguna untuk membantu transaksi dalam perdagangan hingga barang diangkut.

HS Code untuk mengklasifikasikan barang yang ekspor Indonesia ada di dalam daftar BTBMI ( Buku Tarif Bea Masuk Indonesia). Pada mulanya angka angka harmonized system ada 10 angka dan untuk 6 angka dibuat WCO (World Customs Organization yang berlaku untuk internasional.

Klasifikasi produk HS akan lebih fokus dengan sistematis dan tepat. Pada proses ekspor impor HS Code digunakan sebagai cara mengetahui tarif dengan lebih detail. Harmonized system berguna untuk mempermudah proses bisnis dalam melakukan ekspor dari Indonesia ke negara lain.

Anda bisa menggunakan cargo murah menjadi salah satu layanan yang membantu proses pengiriman barang ke luar negeri, jasa ekspedisi yang amanah dan terpercaya.

Manfaat HS Code

Harmonized system sendiri memiliki peran penting untuk proses eksportir karena memiliki manfaat bagi ekspor dan impor. Berikut beberapa manfaatnya yang perlu Anda diketahui :

  • Sistem untuk memberikan kode pada barang secara resmi dan internasional.
  • Mempermudah dalam melakukan proses ekspor impor dengan diklasifikasikan sesuai kode yang seragam dan sistematis.
  • Mempermudah dalam pembuatan laporan dan pengumpulan dana dengan statistik pada perdagangan internasional.

Contoh dari HS Code bagi Produk UMKM

Ada 99 bab atau 21 kategori atau subkategori pada HS Code. 5.300 adalah total deskripsi produk. Yuk kita cari tahu kode untuk produk UMKM negara Indonesia, berikut :

  • Produk sayuran yang dapat dimakan yaitu akar dan umbi tertentu : 7
  • Produk kacang, buah, kulit melon dan jeruk : 8
  • Produk teh, mate dan kopi : 9
  • Produk sereal : 10
  • Produk gandum, inulin, gluten, pati dan penggiling malt : 11
  • Produk sayuran, lac, jus, resin : 13

Dan masih banyak lagi kode produk lainnya.

Cara Membaca HS Code

Selanjutnya setelah mengetahui mengenai pengertian HS Code dan lainnya Anda juga perlu cara untuk membaca HS Code. Ada 6 digit angka yang perlu diingat sebagai kode produk yang internasional.

Negara kita Indonesia pernah menggunakan 10 digit namun diganti menjadi 8 digit untuk menyesuaikan dengan aturan yang dibuat untuk negara ASEAN. Berikut ini penjelasan mengenai digit HS Code :

  • Kategori pertama atau Bab : pada 2 digit pertama.
    Misalnya : produk buah 08
  • Pos untuk mendefinisikan bab utama : pada 4 digit pertama.
    Misalnya : buah pir, apel dan quince fresh 08.08 . Buah kering 08.13.
  • Sub pos untuk kode produk ekspor di negara ASEAN tepatnya Indonesia : 8 digit pertama.
    Misalnya : buah apel segar 08.08.10.00.

Nah, itulah penjelasan yang dapat kami berikan mengenai HS Code dalam proses ekspor impor. Semoga penjelasan tersebut dapat menambah wawasan dan ilmu bagi Anda.

Didukung Oleh :

Artikel Lainnya