Jam Buka :

Senin - Jumat 07.30-16.00

Telepon :

(021) 4892802

Awal Mula Terjadinya Gelombang Gravitasi

Tahukah Anda bahwa gelombang gravitasi merupakan bidang fisika yang terdapat banyak aspek, sehingga membuat sebagian orang kesulitan dalam memahaminya. Bahkan ilmuwan Albert Einstein sudah memprediksi gelombang ditemukan setelah 100 tahun prediksi. Pada teori relativitas einstein menjadi wakil untuk melakukan terobosan sains. 

Apakah Anda masih belum memahami penjelasan mengenai gelombang gravitasi? Jika belum, mari kita simak penjelasannya tentang awal mula terjadinya gelombang gravitasi dan lainnya, berikut ini.

 

1. Gelombang Gravitasi

Gelombang gravitasi merupakan riak pada lengkung ruang-waktu dan melakukan pergerakan menjauhi sumbernya dengan bentuk gelombang. Tanpa bisa kembali ke keadaan semula gelombang gravitasi memungkinkan ruang waktu meregang.

Hal ini dapat menghasilkan gangguan mikroskopis yang bisa dirasakan di laboratorium ilmiah lanjutan. Dengan kecepatan cahaya semua gangguan gravitasi dapat merambat. Hasil propagasi energi yang diangkut ke segala arah diproduksi antara dua atau lebih badan antariksa.

Dalam hal ini kain yang melengkunglah yang mewakili ruang-waktu, sementara yang mewakili gravitasi yaitu pergerakan kelereng sepanjang lintasan. Hal ini dirumuskan dalam satu kalimat pamungkas yaitu Einstein untuk mendefinisikan gravitasi dari sudut pandang.

Definisi tersebutlah yang mengusulkan fenomena baru yang tidak akan mungkin ada, jika menerapkan hukum Newton gravitasi yaitu gelombang gravitasi. Ruang-waktu dalam relativitas ini juga dapat berombak seperti riak pada air.

Riak pada ruang-waktu ini adalah gelombang gravitasi dan bisa terjadi apabila 2 benda masif misalnya bintang neutron dan lubang hitam ini bergabung.

 

2. Penemuan Gelombang Gravitasi

Dalam teori relativitasnya Albert Einstein yang menjadi hipotesis terakhirnya merupakan deskripsi dari gelombang gravitasi, yang terdeteksi pada satu abad setelahnya. Hingga akhirnya gelombang gravitasi dapat dibuktikan.

Menurut para ilmuwan, adanya gelombang ni akibat adanya turunan matematis yang menyebutkan bahwa tidak ada sinyal maupun benda yang cahayanya melebihi gelombang tersebut. 

Di tahun 2014 tepatnya satu abad setelahnya observatorium BICEP2 menyatakan bahwa penemuan gelombang gravitasi dihasilkan dari perluasan alam pada Big Bang. Namun berita ini dibantah karena dianggap tidak nyata.

Satu tahun kemudian ilmuwan LIGO melakukan eksperimen untuk mendeteksi gelombang ini. Dengan cara orang-orang harus menyebarkan berita bahwa penemuannya di umumkan pada 2016, meskipun ditemukan pada 2015.

Terbentuknya gravitasi sendiri karena invariansi lorentz yaitu kecepatan cahaya yang membatasi semua pergerakan pada interaksi fisik. Begitupun sebaliknya jika gelombang tidak bisa terbentuk akibat kecepatan pergerakan interaksi fisik tidak terhingga.

 

3. Ciri-ciri dan Asal Mula Gelombang Gravitasi

Salah satu penemuan terpenting di bidang fisika dalam beberapa tahun terakhir adalah representatif yang membuat gelombang gravitasi. Hal ini merupakan gangguan yang dapat mengubah dimensi ruang-waktu sehingga berhasil melebar tanpa membiarkan kembali ke keadaan semula.

Karakteristik yang paling utama dapat merambat ke segala arah dengan kecepatan cahaya. Hal tersebut merupakan gelombang terpolarisasi dan transversal tentunya juga mempunyai fungsi magnet.

Gelombang ini akan membawa energi dengan kecepatan yang tinggi dalam ruang yang sangat jauh. Gelombang gravitasi dapat muncul dalam frekuensi yang berbeda tergantung pada masing-masing intensitas.

Meskipun belum jelas sepenuhnya, akan tetapi para ilmuwan ini menentukan bagaimana gelombang gravitasi berasal. Berikut ini situasi yang dapat mereka bentuk diantaranya:

  1. Akan muncul apabila orbit dua neutron bertepatan
  2. Dua atau lebih ruang bermassa sangat tinggi dan berinteraksi satu sama lain
  3. Dapat dihasilkan dari tabrakan 2 galaksi
  4. Produk dari orbit 2 lubang hitam.

 

4. Upaya Manusia untuk Mendeteksi Gelombang Gravitasi

Target untuk mengetahui aspek fisis tersebut tidak dapat dicapai jika gelombang gravitasi yang terdeteksi tidak banyak. Maka dari itu membutuhkan jumlah detektor yang lebih banyak.

Nantinya detektor akan menyebar di penjuru bumi akan membantu melakukan triangulasi sinyal sehingga jarak dan posisi gelombang gravitasi dapat diketahui ketepatannya. Dari pertimbangan Advanced LIGO banyak pihak yang bekerja sama.

LIGO ini bekerja sama dengan VIRGO yang dapat mendeteksi sinyal GW170817. Pemerintah India bekerja sama dengan LIGO untuk membangun detektor baru di provinsi Maharashtra, India dengan nama proyek India Initiative in Gravitational-wave Detector (INDIGO) beroperasi tahun 2024.

Selain itu juga Advanced LIGO ini berkolaborasi dengan Australia untuk membangun detektor gelombang gravitasi di Gingin, Australia Barat. Dibandingkan dengan panjang bangunan interferometer sebelumnya lengan interferometer ini lebih panjang.

Semakin banyaknya interferometer yang tersebar di Bumi, diharapkan proses triangulasi akan lebih mudah ditemukan dan lebih banyak lagi mengenai fenomena unik seperti GW170817.

Didukung Oleh :

Artikel Lainnya