Table of Contents
TogglePeristiwa Planet Sejajar
Sebuah unggahan menampilkan foto titik-titik cahaya yang merupakan planet beserta bulan tampak sejajar pada 24 April 2022, dengan itu viral di media sosial ahkir ahkir ini.
Warga Indonesia pun ricuh akan hal fenomena itu dan bertanya tanya apakah fenomena tersebut terjadi setiap 100 Tahun sekali. Bomming akan hal itu warganet pun banyak yang mengunggah postingan hasil foto mereka di media sosial.
Bahkan postingan tersebut di sukai lebih dari 75.600 kali, dan banyak dibagikan ulang lebih dari 16.900 kali dalam 7 hari kedepan, dan dikomentari bisa lebih dari 1000 kali.
Penjelasan BRIN
Menurut penjelasan BRIN ( Badan Riset Dan Inovasi Nasional ) adalah peneliti yang berpusat di Riset Antariksa menggungkapkan bahwa untuk planet sejajar atau konjungsi kuintet akan terjadi pada bulan juni tepatnya tanggal 13 juni 2188, dengan bertepatan dengan 23 Syawal 1542 H.
Tepatnya siklus terjadi pada 96 tahun 1,5 bulan dalam tahun masehi atau bisa jadi 99 tahun dalam satu bulan tahun hijriah.
Oleh karena itu,secara tidak langsung hitungan kasar, bisa disebut juga fenomena kuintet terjadi dalam setiap 100 tahun sekali.
Fenomena konjungsi kuintet tersebut terjadi dalam 10 hari terahkir bulan Ramandhan 1443 H, sehingga dengan bertepatan dengan para pemudik masyarakat indonesia.
Fenomena planet sejajar merupakan fenomena berupa 5 planet yang tampak segaris sejajar dan masing masing planet mengorbitkan masing masing lintasan. Adapun kelima planet tersebut yaitu Merkurius, Venus, Mars, Jupiter , dan Saturnus.
Apakah Normal Terjadi?
Maka lebih lanjut, menjelaskan bahwasanya konjungsi fenomena ini adalah hal yang normal terjadi.
Sebenarnya, peristiwa konjungsi ini adalah hal yang lazim dalam mekanika benda langit. Setiap planet atau benda lain lainnya yaitu seperti (matahari, bintang, bulan, astreoid, plutoid/planet asing lainnya )juga mempunyai periode masing masing dengan yang memiliki titik awal masing masing.
Menjelaskan bahwa dalam gerak rotasi, ada yang namanya sudut fase, yaitu sudut yang di ukur dari menyeluruh acuan benda tersebut sepanjang bidang edar.
Untuk di dalam konteks mekanika nya benda langit memiliki acuan yaitu bintang tetap atau juga(astronom biasa yang menggunakan vernal ekuinoks).
Ketika dua atau lebih dari planet sudut fase nya hampir sama, maka akan terjadi juga yang namanya konjungsi.
Bisa lebih lanjut menjelaskan bahwa ketika sudut fasenya berbeda 180 derajat, maka akan terjadi juga oposisi.
Lalu seketika juga sudut fasenya berbeda dengan 90 derajat, maka bisa terjadi square atau perbani. Kedua istilah tersebut juga sama saja maknanya.
Ketika sudut sudut fasenya berbeda 90 derajat, maka bisa terjadi trine, ketika sudut fasenya berbeda 60 derajat , maka dengan itu juga akan terjadi sextile dan ketika sudut fasenya berbeda 150 derajat , maka akan terjadi dengan yang namanya quincunx.
Dengan kelima aspek tersebut bisa di kenal juga dalam astronomi maupun astrologi.
Bedanya juga terdapat pada astronomi karena tidak mengaitkan kelima aspek tersebut dengan peristiwa peristiwa di bumi ini,berbeda lagi dengan hal astrologi.
Kapan Fenomena Planet Sejajar Bakal Terjadi Lagi?
Setiap planet pun memiliki waktu rotasi yang berbeda beda. Bahwa Merkurius bisa mengelilingi matahari dengan setiap 88 hari lamanya di bumi, Venus mengelilingi dalam 225 hari, Mars mengelilingi setiap 687 hari, Jupiter dengan setiap 12 tahun, dan Saturnus bisa mengelilingi setiap 29 tahun.
Berkat waktu rotasi planet yang sangat bereda beda, fenomena planet sejajar ini bisa kita saksikan lagi kurang lebih pada tahun 2041. Fenomena planet sejajar ini merupakan juga fenomena yang langka karena hanya bisa kita saksiskan lagi dalam setiap 18 sampai 19 tahun sekali.
Dampak Fenomena Planet Sejajar
Fenomena planet sejajar kabarnya tidak berbahaya. Namun, tarikan gravitasinya semua mampu membuat planet di satu sisi nya menjadi dampak pasang surutnya di bumi.
Jarak nya venus dari Bumi sangatlah berdampak pada gaya pasang surutnya terbesar, meskipun hanya sebagian kecil saja yang di bandingkan dengan bulan. Pesawat ruang angkasa yang juga dapat merasakan kekuatan yang kecil pada saat gravitasi dari planet tersebut menariknya.