Jam Buka :

Senin - Jumat 07.30-16.00

Telepon :

(021) 4892802

Jenis-Jenis Hujan: Proses Terjadinya Hujan dan Daerah Bayangan Hujan

Apa Itu Hujan?

Hujan adalah suatu presipitasi dengan wujud cair, dan sangat berbeda dengan presipitasi yang non cair. Presipitasi yang non cair contohnya yaitu seperti batu es, salju, dan juga sulit. Semua jenis hujan  sangat membutuhkan keberadaan lapisan atmosfer yang cukup tebal. Mengapa demikian? hal ini supaya bisa menemui suhu di atas titik leleh es dalam dekat serta di atas bagian permukaan bumi.

Dalam kawasan bumi, hujan merupakan suatu proses kondensasi uap air pada atmosfer yang kemudian menjadi butiran air yang lumayan berat untuk jatuh. Dan yang kemudian biasanya tiba di daratan. Ketika dua proses yang mungkin saja terjadi secara bersamaan maka bisa mendorong udara untuk semakin jenuh saat menjelang hujan. Yaitu penambahan uap air menuju ke udara atau juga pendinginan udara.

Virga merupakan presipitasi yang akan jatuh ke bumi, akan tetapi mengalami penguapan sebelum mencapai daratan. Maka inilah salah satu cara untuk penjenuhan udara. Presipitasi akan terbentuk dengan sendirinya lewat tabrakan antara kristal es dengan awan atau juga butir air.

jenis hujan

Butir hujan mempunyai ukuran yang sangat beragam. Contohnya mulai dari mirip panekuk atau butir besar, pepat, sampai dengan butir kecil atau bola kecil. Kelembaban yang mengalami pergerakan di zona perbedaan suhu dan juga kelembaban yang berupa tiga dimensi yang dinamakan dengan front cuaca. Front cuaca ini merupakan suatu metode yang paling utama dalam proses pembuatan hujan.

Apabila ketika itu terdapat gerakan dan juga kelembaban ke atas awan yang cukup, maka hujan akan terjatuh yaitu dari awan konvektif. Awan konvektif ini juga biasanya disebut dengan awan dengan gerakan yang cukup kuat menuju keatas. Seperti halnya awan cumulonimbus atau badai petir yang bisa saja berkumpul kemudian menjadi ikatan hujan yang cukup sempit.

Dalam daerah pegunungan, hujan deras bisa saja terjadi jika ada aliran deras pada atas lembah yang mengalami peningkatan di dalam sisi atas angin permukaan pada ketinggian yang memaksa udara lembab untuk mengalami pengembunan dengan cepat. Dan kemudian jatuh sebagai hujan pada sepanjang sisi dari pegunungan tersebut. Kemudian pada bagian sisi bawah angin pegunungan, iklim gurun bisa terjadi yaitu dikarenakan udara kering akibat aliran bawah lembah. Aliran bawah lembah ini mengakibatkan pengeringan dan juga pemanasan massa udara.

Jenis-Jenis Hujan

Terdapat beberapa jenis-jenis hujan. Berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis hujan.

1. Hujan Siklonal

Jenis hujan yang pertama adalah hujan sikonal. Hujan ini akan terjadi apabila terdapatnya udara yang sangat panas bersamaan dengan angin yang bergerak dengan gerakan berputar. Jenis hujan siklonal umumnya terjadi di bagian daerah yang dilewati garis khayal ekuator atau khatulistiwa. Kemudian hal tersebut disebabkan karena terdapat pertemuan yaitu antara angin pasat tenggara dengan angin pasat timur laut. Lalu setelah itu kedua angin tersebut naik dan mengalami penggumpalan pada atas awan yang berada di bagian garis ekuator.

Setelah awan tersebut telah sampai di titik jenuh, maka jenis hujan ini akan diawali dengan adanya mendung yang gelap sekali. Maka akan turun hujan yang dapat membasahi semua permukaan bumi. Dan dapat memberikan dampak cukup baik kepada semua makhluk hidup yang tinggal di bumi.

2. Hujan Orografis

Jenis hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena terdapatnya angin yang memiliki kandungan uap air, lalu bergerak dengan arah secara horizontal. Suhu angin yang menjadi dingin ini disebabkan karena adanya suatu proses kondensasi ketika melewati pegunungan tersebut. Lalu pembentukan titik-titik air akan mengalami pengendapan dan nantinya akan menyebabkan turun hujan di bagian lereng gunung. Yang menghadap ke arah datangnya angin tadi serta umumnya akan bergerak dengan secara horizontal.

Lalu angin itu akan bertiup dengan mendaki pegunungan serta menuruni lereng pegunungan. Akan tetapi angin seperti ini tidak akan membawa uap air lagi. Maka pada lereng yang membelakangi arah dari datangnya angin tersebut tidak akan mengalami hujan.

3. Hujan Frontal

Jenis hujan frontal ini dapat terjadi apabila adanya pertemuan antara suhu yang rendah dengan massa udara yang cukup panas dan dengan massa udara yang dingin serta juga suhu yang cukup tinggi. Ketika mengalami pertemuan, suhu udara yang cukup rendah dengan massa udara yang lumayan dingin akan menjadi lebih berat. Ketimbang dengan pada suhu tinggi dan juga massa udara yang cukup panas sekali.

Hal ini bisa menyebabkan uap yang dibawa oleh udara dingin jatuh dengan lebat pada bagian atas permukaan bumi. Umumnya perbedaan antara kedua massa ini bertemu pada bidang front. Yaitu merupakan salah satu tempat yang sangat mudah terjadi kondensasi dan juga pembentukan awan. Dan itulah mengapa nama hujan seperti ini disebut dengan jenis hujan frontal.

Proses Terjadinya Hujan

Berikut ini merupakan 7 proses terjadinya hujan.

  1. Air yang ada di sungai, laut, dan juga danau akan menguap atau juga mengalami penguapan. Hal ini disebabkan karena sinar matahari yang sangat panas. Kemudian proses seperti ini dinamakan penguapan.
  2. Lalu air yang telah mengalami penguapan akan menuju ke atas serta berkumpul dengan udara. Dalam proses tersebut terjadinya perubahan suhu yang sangat tinggi dan akan mengubah uap untuk menjadi embun. Kemudian proses ini dinamakan dengan kondensasi.
  3. Embun yang lama kelamaan akan menjadi banyak lalu menjadi suatu awan yang memiliki kandungan air yang cukup banyak.
  4. Jika telah mempunyai jumlah embun yang cukup banyak, maka akan dapat menyebabkan perubahan warna pada awan tersebut. Hal ini terjadi karena terdapatnya air di dalam awan tersebut.
  5. Lalu air yang ada di dalam awan akan jatuh menuju ke permukaan bumi. Hal ini dikarenakan air yang ditampung oleh awan tersebut telah tidak muat. Kemudian proses seperti ini dinamakan sebagai hujan.
  6. Air yang jatuh di permukaan bumi kemudian akan meresap pada dalam tanah atau juga bisa saja mengalir lewat sungai.
  7. Dan air yang telah melewati sungai dan juga tanah akan mengalir ke laut yang kemudian akan mengalami proses penguapan lagi secara terus-menerus.

Baca juga: Karakteristik Awan Cirrocumulus: Pengertian, Jenis, dan Bentuk-Bentuknya

Daerah Bayangan Hujan

Daerah bayangan hujan yaitu daerah yang tidak mengalami hujan. Di daerah bayangan hujan ,  angin yang berasal dari atas pegunungan ini akan mengalami pergerakan yang kemudian  akan menuruni bagian lereng pegunungan. Angin ini menuruni lereng dengan kecepatan yang tinggi sekali.

Hal ini akan menyebabkan naiknya suhu udara yang dikarenakan setiap turun sepanjang 100 meter udara akan naik sekitar 1 celsius. Dengan begitu angin yang turun akan memiliki sifat kering dan juga panas. Lalu angin inilah yang kemudian disebut dengan angin fohn. Berikut ini beberapa angin fohn yang terjadi pada negara Indonesia.

  1. Angin Wambrau, angin ini biasanya terjadi di daerah Irian Jaya dan juga Biak.
  2. Angin Gending, angin ini biasanya terjadi di daerah Jawa Timur dan juga Probolinggo.
  3. Angin Bahorok, angin ini biasanya terjadi di daerah Sumatera Utara dan juga Deli.
  4. Angin Brubu, angin ini biasanya terjadi di daerah Sulawesi Selatan dan juga Makassar.
  5. Angin Kumbang, angin ini biasanya terjadi di daerah Jawa Barat dan juga Cirebon.

Itulah tadi pembahasan mengenai jenis-jenis hujan, proses terjadinya hujan, daerah bayangan hujan. Anda dapat memahami penjelasan diatas supaya Anda lebih mengetahui tentang hujan.

Didukung Oleh :

Artikel Lainnya